Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald John Trump untuk pertama kalinya mengakui kesimpulan komunitas intelijen AS yang menuduh Rusia terlibat dalam serangan cyber selama pemilu presiden AS. Pengakuan Trump ini disampaikan Reince Priebus yang ditunjuk Trump sebagai kepala staf Gedung Putih yang baru.

Priebus mengatakan bahwa Trump kini meyakini Rusia berada di balik peretasan email organisasi Partai Demokrat. Meski demikian, Priebus tidak menjelaskan apakah Trump setuju bahwa tuduhan peretasan itu juga dialamatkan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin.

”Dia menerima kenyataan bahwa kasus ini dilakukan entitas di Rusia, sehingga tidak masalah,” kata Priebus dalam "Fox News Sunday” yang dikutip Reuters, Senin (9/1/2017).

Trump sebelumnya menolak tuduhan bahwa Rusia berada di balik serangan cyber selama pemilu AS yang bertujuan untuk membantu kemenangannya. Trump justru curiga serangan cyber dilakukan oleh China.

Pengakuan Trump atas kesimpulan intelijen AS ini muncul menjelang pelantikannya sebagai presiden AS pada 20 Januari 2017 mendatang.

Laporan intelijen AS pada pekan lalu terang-terangan menyebut Putin sebagai pemberi perintah serangan cyber terhadap email Komite Nasional Demokrat dengan tujuan memenangkan Trump sebagai presiden AS. (sumber)

Post a Comment

Powered by Blogger.